Daftar 50 Istilah Teknik Sipil Beserta Definisinya

Berikut adalah daftar 50 istilah teknik sipil dalam bahasa Inggris beserta terjemahan dan definisinya dalam bahasa Indonesia:

  1. Civil Engineering (Teknik Sipil): Cabang ilmu teknik yang berhubungan dengan perancangan, konstruksi, dan pemeliharaan lingkungan fisik dan buatan.
  2. Structural Engineering (Teknik Struktural): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perancangan dan analisis struktur, seperti bangunan, jembatan, dan bendungan.
  3. Geotechnical Engineering (Teknik Geoteknik): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perilaku material tanah dan interaksi mereka dengan struktur, termasuk mekanika tanah dan perancangan pondasi.
  4. Transportation Engineering (Teknik Transportasi): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perencanaan, perancangan, dan pengoperasian sistem transportasi, seperti jalan raya, jalan kereta api, dan bandara.
  5. Environmental Engineering (Teknik Lingkungan): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perancangan dan pengelolaan infrastruktur untuk melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan, termasuk air, udara, dan tanah.
  6. Surveying (Teknik Pengukuran): Ilmu dan teknik pengumpulan, analisis, dan interpretasi data geografis untuk menentukan posisi dan karakteristik permukaan bumi.
  7. Hydraulic Engineering (Teknik Hidrolika): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perancangan dan pengelolaan sistem air, termasuk saluran air, bendungan, dan instalasi pengolahan air.
  8. Construction Management (Manajemen Konstruksi): Proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan konstruksi untuk mencapai tujuan proyek yang ditetapkan.
  9. Project Management (Manajemen Proyek): Proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan proyek yang ditetapkan.
  10. Geodesy (Geodesi): Ilmu yang berhubungan dengan pengukuran dan pemetaan bumi, termasuk perhitungan koordinat dan elevasi.
  11. Retaining Wall (Dinding Penahan): Struktur vertikal yang dirancang untuk menahan tekanan tanah dan memberikan stabilitas pada lereng.
  12. Slope Stability (Kestabilan Lereng): Kemampuan suatu lereng atau bukit untuk tetap dalam keadaan yang aman dan tidak roboh.
  13. Reinforced Concrete (Beton Bertulang): Material konstruksi yang terdiri dari beton yang diperkuat dengan baja tulangan untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanannya.
  14. Soil Erosion (Erosi Tanah): Pengikisan atau hilangnya lapisan atas tanah akibat aliran air atau angin, biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia atau perubahan lingkungan.
  15. Road Pavement (Pekerjaan Perkerasan Jalan): Struktur lapisan yang dibangun di atas permukaan jalan untuk memberikan kekuatan dan kenyamanan saat berlalu lintas.
  16. Bridge Engineering (Teknik Jembatan): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi jembatan untuk melintasi sungai, lembah, atau rute transportasi lainnya.
  17. Earthquake Engineering (Teknik Gempa Bumi): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perancangan struktur yang tahan terhadap gempa bumi dan mitigasi dampak gempa.
  18. Water Supply (Persediaan Air): Sistem perencanaan, pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi air bersih untuk keperluan domestik, industri, atau irigasi.
  19. Sanitary Engineering (Teknik Sanitasi): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perencanaan dan pengelolaan sistem sanitasi, seperti saluran pembuangan dan pengolahan limbah.
  20. Construction Materials (Bahan Konstruksi): Material yang digunakan dalam konstruksi, seperti batu, pasir, baja, kayu, dan bahan bangunan lainnya.
  21. Structural Analysis (Analisis Struktur): Proses menganalisis respons struktur terhadap beban dan gaya eksternal untuk memastikan kekuatan dan keamanannya.
  22. Geosynthetics (Geosintetik): Bahan buatan yang digunakan dalam konstruksi geoteknik untuk meningkatkan kinerja tanah, seperti geotekstil, geogrid, dan geomembran.
  23. Foundation Engineering (Teknik Pondasi): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi pondasi untuk mendukung struktur di atas tanah.
  24. Traffic Engineering (Teknik Lalu Lintas): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perencanaan dan pengaturan lalu lintas jalan untuk mencapai efisiensi dan keselamatan transportasi.
  25. Urban Planning (Perencanaan Kota): Proses perencanaan pengembangan kota atau daerah perkotaan, termasuk pengaturan tata ruang, transportasi, dan fasilitas publik.
  26. Dam Engineering (Teknik Bendungan): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perancangan, konstruksi, dan pengelolaan bendungan untuk menyimpan air dan mengontrol banjir.
  27. Geomatics (Geomatika): Ilmu dan teknik pengukuran, pemetaan, dan analisis data geospasial menggunakan teknologi seperti GPS, SIG, dan penginderaan jauh.
  28. Coastal Engineering (Teknik Pesisir): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perancangan dan pengelolaan pantai dan pelabuhan untuk melindungi pantai dan mendukung kegiatan pesisir.
  29. Seismic Design (Perancangan Gempa Bumi): Proses perancangan struktur yang tahan terhadap gaya dan getaran yang dihasilkan oleh gempa bumi.
  30. Construction Cost Estimation (Estimasi Biaya Konstruksi): Proses menghitung perkiraan biaya proyek konstruksi berdasarkan spesifikasi, bahan, tenaga kerja, dan waktu yang diperlukan.
  31. Earthwork (Pekerjaan Tanah): Proses pengerukan, penambangan, dan penimbunan tanah untuk mempersiapkan lokasi konstruksi.
  32. Land Survey (Survei Tanah): Proses pengukuran dan pemetaan detil suatu lahan untuk menentukan batas, elevasi, dan fitur-fitur lainnya.
  33. Tunnel Engineering (Teknik Terowongan): Cabang teknik sipil yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi terowongan untuk transportasi atau keperluan lainnya.
  34. Construction Equipment (Peralatan Konstruksi): Mesin, alat, dan peralatan yang digunakan dalam konstruksi, seperti excavator, bulldozer, crane, dan beton mixer.
  35. Geohydrology (Geohidrologi): Ilmu yang mempelajari pergerakan air di dalam tanah dan akuifer, serta hubungannya dengan sumber daya air bawah tanah.
  36. Reinforcement (Penguatan): Proses menambahkan material tambahan, seperti baja tulangan, ke dalam struktur beton untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan.
  37. Structural Health Monitoring (Pemantauan Kesehatan Struktur): Proses pemantauan kontinu dan evaluasi kondisi struktur untuk mendeteksi kerusakan atau kelemahan potensial.
  38. Geographical Information System (Sistem Informasi Geografis): Sistem yang mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data geografis untuk pemetaan dan pengambilan keputusan.
  39. Earthquake Resistant Design (Perancangan Tahan Gempa): Proses perancangan struktur yang mampu menahan gaya dan getaran yang dihasilkan oleh gempa bumi.
  40. Retaining Wall (Dinding Penahan): Struktur vertikal yang dirancang untuk menahan tekanan tanah dan memberikan stabilitas pada lereng atau area terjal.
  41. Construction Planning (Perencanaan Konstruksi): Proses merencanakan urutan, waktu, dan sumber daya untuk melaksanakan proyek konstruksi dengan efisien.
  42. Reinforced Concrete (Beton Bertulang): Material konstruksi yang terdiri dari campuran beton dan baja tulangan untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanannya.
  43. Soil Mechanics (Mekanika Tanah): Cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat fisik dan mekanik tanah.
  44. Load Testing (Uji Beban): Proses menguji kekuatan dan stabilitas struktur dengan memberikan beban tertentu untuk mengevaluasi kinerjanya.
  45. Geospatial Analysis (Analisis Geospasial): Proses menganalisis dan menginterpretasi data geografis untuk memahami pola dan hubungan spasial di lingkungan fisik.
  46. Bridge Construction (Konstruksi Jembatan): Proses membangun struktur jembatan dengan menggunakan bahan dan metode konstruksi yang sesuai.
  47. Stormwater Management (Pengelolaan Air Hujan): Praktek perencanaan dan teknik untuk mengelola aliran air hujan, termasuk penangkapan, penyimpanan, dan pengendalian limpasan.
  48. Soil Stabilization (Stabilisasi Tanah): Proses meningkatkan kekuatan dan daya dukung tanah dengan menggunakan teknik atau bahan tambahan.
  49. Seismic Retrofitting (Peningkatan Gempa Bumi): Proses memperkuat struktur eksisting agar lebih tahan terhadap gempa bumi melalui perubahan atau penambahan elemen struktural.
  50. Quantity Surveying (Pengukuran Kuantitas): Proses menghitung dan mengestimasi jumlah bahan, tenaga kerja, dan biaya yang diperlukan untuk proyek konstruksi.

Itulah daftar 50 istilah teknik sipil dalam bahasa Inggris beserta terjemahan dan definisinya dalam bahasa Indonesia. Penting untuk memahami istilah-istilah ini dalam konteks teknik sipil untuk berkomunikasi dan bekerja secara efektif di dalam industri ini.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Whatsapp-Button