Ingin Kerja Part Time di Rumah? Pahami Dulu Risikonya

Kerja part time di rumah – Bekerja secara freelance bisa menjadi pilihan fleksibel dan menarik untuk digeluti bagi orang yang merasa jenuh dengan aktivitas harian sebagai karyawan. Di era informasi ini, jumlah pekerja lepas pun semakin bertambah dan sebagai konsekuensinya persaingan semakin ketat. Banyak tenaga profesional berlomba-lomba mendapatkan klien dengan memajang profil dirinya di situs-situs kerja freelance. Pertanyaannya, apakah bekerja sebagai freelancer benar-benar pantas untuk ditekuni dan diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup? Mengingat kebutuhan hidup yang semakin mahal dan orang semakin selektif untuk membelanjakan uangnya. Pahami risikonya terlebih dahulu sebelum Anda memutuskan untuk menggelutinya.

Penghasilan tidak stabil

Berbeda dengan pekerja kantoran yang mendapat gaji dengan jumlah tetap dan pasti setiap bulannya, pekerja lepas yang kerja part time di rumah saja tidak mendapatkan hasil yang sama setiap bulan. Karyawan mendapatkan fasilitas dari perusahaan, mendapatkan tunjangan, dan jaminan kerja lain yang membuatnya lebih tenang dalam berkarya. Risiko pekerja lepas tidak menjadi masalah besar selama penghasilan yang didapat setiap bulannya lebih banyak daripada pengeluaran untuk mencukupi kebutuhan hidup. Pada dasarnya penghasilan seorang pekerja lepas sangat ditentukan oleh kelihaiannya dalam mencari klien bonafit dan berburu proyek baik secara online atau offline.

Sulit mendapat klien jika tidak memiliki reputasi atau jaringan

Kesulitan ini biasanya dialami oleh para pekerja freelance pemula yang baru saja merintis kareirnya. Terkadang, mendapatkan klien pertama terasa sangat lama dan membosankan, bahkan bisa sampai berbulan-bulan. Klien pertama adalah titik awal perjuangan dalam kerja part time di rumah. Namun, setelah mendapatkan klien pertama dan seterusnya, reputasi semakin membaik dan nama Anda akan terus dikenal. Jaringan pun terbentuk dengan sendirinya dan proyek-proyek baru semakin mudah didapat. Testimoni, ulasan positif, dan kepercayaan klien adalam modal utama. Namun, berkiprah lama di dunia freelancing bukan berarti ada jaminan selalu mendapatkan proyek setiap bulan. Pekerja lepas pasti akan selalu mengalami masa-masa sulit ketika proyek sulit didapat karena ritme kerja part time di rumah memang fluktuatif dan kadang tidak bisa ditebak.

Terkadang harus lembur untuk mengejar deadline

Jika Anda mendapatkan order atau proyek, apa pun bidangnya, pekerjaan tersebut harus diselesaikan tepat pada waktunya (sesuai dengan perjanjian awal yang disetujui dengan klien). Jika pekerjaan terlambat dikirim ke klien, kecerobohan ini bisa mencoreng reputasi Anda. Akibatnya, Anda akan mengalami kesulitan saat mencari klien atau proyek lagi di kesempatan lainnya. Kerja part time di rumah pun tidak bisa dilakukan lagi karena sudah tidak ada klien yang mau memberikan proyek. Untuk mengantisipasi hal tersebut, tidak ada pilihan lain, Anda harus rela lembur demi mengejar deadline. Kelelahan yang menumpuk selama bertahun-tahun pada akhirnya akan berdampak pada burnout dan membuat tubuh tidak bisa dipaksa untuk bekerja secara efisien dalam jangka waktu lama.

Cenderung tidak bisa fokus

Setiap orang mempunyai gaya dan cara tersendiri dalam bekerja, dan kualitas pekerjaan juga kurang lebih dipengaruhi dari suasana tempat kerja. Jika suasana tenang dan kondusif untuk bekerja, pekerjaan menjadi lebih efisien dan cepat selesai. Bekerja dari rumah sendiri berarti ada kebebasan untuk mengatur ruang kerja sesuka hati demi menunjang proses kerja lebih efektif. Dengan kerja part time di rumah, freelancer mempunyai kecenderungan untuk tidak fokus pada pekerjaannya, terutama jika memiliki anak yang masih kecil dan hiperaktif.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Whatsapp-Button