Tipe Klien yang Perlu Dipertahankan dan Dihindari Penerjemah Lepas

Bagi setiap penerjemah lepas, klien adalah salah satu faktor utama yang menentukan kesukesan kariernya. Semakin bonafit klien yang dilayani, semakin besar penghasilannya dan semakin mulus jalannya untuk dapatkan proyek-proyek besar selanjutnya. Namun, setiap klien tentu memiliki karakteristik berbeda dan perlu dilayani dengan cara yang berbeda juga. Jika penerjemah menemukan klien ramah dan tidak terlalu banyak menuntut, pekerjaan bisa selesai dengan lebih cepat tanpa membebani penerjemah itu sendiri. Dalam perjalanan kariernya, tidak jarang juga penerjemah menemukan klien sulit yang menguras waktu dan tenaganya. Berikut ini tipe-tipe klien yang perlu dipertahankan dan dhindari setiap penerjemah lepas.

Klien seperti apa yang harus dipertahankan dan diberikan pelayanan terbaik?

Klien yang utamakan kualitas
Klien seperti ini tidak akan segan-segan untuk memberikan apresiasi lebih bagi penerjemah profesional dan terjemahan berkualitas. Mereka tidak akan sungkan menyepakati penawaran harga dari penerjemah meskpun mematok tarif tinggi. Klien yang lebih mementingkan kualitas pada dasarnya lebih menghargai profesi penerjemah sekaligus proses kerja yang rumit dan lama untuk menyajikan terjemahan berkualitas. Menerjemahkan suatu teks adalah suatu proses kreatif yang tidak mudah dan waktu yang dibutuhkan tidaklah sebentar.

Klien yang membayar tepat waktu tanpa perlu ditagih
Klien yang baik selalu bertanggung jawab atas semua tenaga dan waktu yang dikerahkan penerjemah untuk hasilkan terjemahan berkualitas. Membayar tepat waktu adalah kewajiban setiap klien setelah penerjemah menyelesaikan kewajibannya (menyerahkan terjemahan). Tanpa perlu ditagih, klien seperti ini tidak akan lupa untuk melunasi kewajibannya. Bahkan, tidak sedikit klien yang terbuka untuk membahas mekanisme pembayaran di awal (down payment). Jika penerjemah ingin menghindari gagal bayar dari klien baru, DP adalah salah satu solusinya. Penetapan DP juga harus wajar dan tidak memberatkan klien, sekitar 30-50% dari total biaya proyek yang akan dikerjakan.

Klien seperti apa yang harus dihindari?

Klien yang menuntut terlalu banyak
Dalam perjalanan kariernya, sangat mungkin penerjemah lepas menghadapi klien merepotkan yang menuntut terlalu banyak darinya. Mereka merasa berhak melakukannya karena sudah membayar penerjemah. Jika penerjemah menghadapi klien ini, maka cukup sekali saja berurusan dengannya dan menghindari tawaran proyek selanjutnya darinya. Dunia freelance memberikan peluang yang sangat luas. Proyek tidak datang hanya dari 1-2 klien saja. Penerjemah tidak perlu khawatir kehilangan kesempatan untuk dapatkan proyek selanjutnya hanya karena menghindari satu atau dua klien merepotkan.

Klien yang berpotensi kabur
Salah satu ciri-ciri klien yang berpotensi ‘kabur’ (tidak menunaikan kewajibannya) setelah mendapatkan terjemahan adalah sulit dihubungi. Jika sejak awal klien sulit dihubungi atau setidaknya merespon lama setiap penerjemah berkomunikasi dengannya, ada kemungkinan klien tersebut akan kabur atau tidak memberi kepastian setelah penerjemah menagih pembayaran. Klien seperti ini sebaiknya dihindari karena berpotensi gagal bayar.

Klien yang membayar murah
Tanpa perlu dijelaskan lagi, klien yang membayar murah memang sepantasnya dihindari sejak awal kecuali jika penerjemah memang benar-benar dalam kondisi terpaksa. Penerjemahan adalah proses yang rumit dan butuh waktu serta tenaga yang tidak sedikit.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Whatsapp-Button