Kiat Tingkatkan Produktivitas Penerjemah Lepas

Bekerja menjadi penerjemah lepas memberikan suatu kemewahan tersendiri, terutama bagi orang yang tidak mau terkekang dalam rutinitas harian di kantor yang membosankan. Namun, tidak berbeda dengan karyawan di kantor, penghasilan yang didapat sebagai pekerja lepas juga berbanding lurus dengan tingkat produktivitasnya. Seorang karyawan bisa mendapatkan penghasilan lebih atau dipromosikan untuk jabatan lebih tinggi jika produktivitas dan kinerjanya dinilai baik oleh atasan. Demikian juga, semakin tinggi produktivitas seorang penerjemah lepas, semakin banyak proyek yang bisa dikerjakan dan semakin besar penghasilannya. Dengan kata lain, produktivitas adalah hal penting yang tidak bisa diabaikan. Berikut ini solusi untuk tingkatkan produktivitas penerjemah lepas.

Dapatkan terjemahan akurat dan profesional. Garansi revisi gratis dan jaminan dikirim tepat waktu. Pembayaran bisa setelah hasil diterima. Untuk pemesanan, silakan hubungi WhatsApp 0812-1506-0824 atau langsung klik wa.me/6281215060824

Menetapkan deadline dan mematuhinya
Jika penerjemah mengerjakan suatu proyek bevolume besar atau kecil, perlu ditetapkan deadline sesuai kesepakatan antara klien dan penyedia jasa profesional. Dengan fokus pada deadline sekaligus komitmen untuk meyerahkan hasil pekerjaan tepat waktu tanpa harus ditagih klien terlebih dahulu, penerjemah bisa memicu produktivitasnya. Saat fokus pada suatu proyek, pekerjaan atau aktivitas lainnya yang tidak relevan (mengecek email atau social media) sebaiknya ditinggalkan karena mengganggu konsentrasi dan membuat pekerjaan menjadi lebih lama. Dalam penetapan deadline, penerjemah juga perlu memperhatikan batasan yang manusiawi untuk selesaikan suatu proyek terjemahan. Idealnya, satu halaman sekitar 250 kata bisa selesai dalam 30 menit atau paling lama 2 jam. Cepat lambatnya proses ini sangat ditentukan oleh seberapa familiar penerjemah dengan teksnya, keahlian, dan mood saat bekerja.

Deadline adalah hal yang sangat ‘sakral’ bagi para pekerja lepas, tidak terkecuali penerjemah. Deadline adalah komitmen yang harus ditepati. Jangan sampai klien harus berkali-kali menagih pekerjaan ke penerjemah saat pekerjaan melewati batas waktu penyerahannya. Dengan menunda-nunda pekerjaan atau tidak fokus padanya, penerjemah berpotensi melanggar deadline yang telah disepakati.

Proyek apapun yang diterima oleh penerjemah, baik teks biasa atau dokumen penting, harus dikerjakan sebaik mungkin. Namun, sikap perfeksionisme bisa menjadi bumerang sendiri bagi penerjemah. Karena terlalu mementingkan kesempurnaan, penerjemah menjadi fokus pada hal kecil yang tidak terlalu penting dan malah menghabiskan banyak waktu. Dalam bekerja, prioritas utama seharusnya menyelesaikan terjemahan sesegera mungkin tapi tidak sampai tergesa-gesa. Seandainya suatu terjemahan kurang sempurna atau ada kesalahan-kesalahan kecil yang tidak terlalu berpengaruh pada penyampaian makna dalam suatu teks, penerjemah bisa menyempurnakannya setelah selesai.

Tidak mengambil semua pekerjaan
Jumlah pekerjaan yang diambil penerjemah memang berbanding lurus dengan jumlah penghasilannya. Tetapi, jika volume pekerjaan terlalu berat, penerjemah justru membebani dirinya sendiri dan semua pekerjaan yang diterimanya malah tidak bisa diselesaikan dengan baik. Tidak semua tawaran proyek perlu diterima dan dikerjakan penerjemah. Sikap selektif perlu diterapkan untuk mengambil proyek yang benar-benar bisa dikerjakan dengan baik sekaligus menghindari proyek dengan tarif rendah. Daripada menghabiskan terlalu banyak energi untuk proyek bervolume besar dengan tarif rendah, penerjemah sebaiknya mendedikasikan diri untuk proyek bervolume sedang atau kecil dengan bayaran lebih layak. Selain itu, beban pekerjaan terlalu tinggi justru menurunkan produktivitas penerjemah ke depannya. Sendainya penerjemah terlanjur mengambil proyek besar yang dirasa terlalu berat dan rumit, proyek tersebut bisa dibagi menjadi bagian sederhana sehingga bisa dikerjakan secara lebih terstruktur. Solusi lainnya, penerjemah bisa meminta bantuan rekan lainnya yang gaya bahasanya kurang lebih sama dengannya sehingga mempermudah koreksi dan revisi terjemahan.

Mengatur tempat kerja
Penerjemah, sebagai pekerja lepas, memerlukan tempat yang nyaman dan kondusif untuk meningkatkan produktivitas. Penataan ruang kerja perlu diperhatikan, termasuk posisi duduk, pencahayaan, dan sirkulasi udara. Hal-hal yang sepele seperti ini seharusnya tidak diabaikan. Dalam sehari, penerjemah bisa bekerja selama berjam-jam untuk merampungkan suatu terjemahan teks. Penataan ruang kerja yang tidak tepat bisa memengaruhi kesehatannya atau kenyamanan dalam bekerja.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Whatsapp-Button